Arsip untuk November, 2013

Dugaan permainan Mafia Minyak dalam imbi and por BBM di tubuh di PB and c koazAnak Perusahaan PT.Pertamina, Pertamina Energy Trading Limited (PETRAL) sudah menjadi pembicaraan umum. Visi Indonesia b informasi dari sumber di Pertamina yang mengungkap istilah ‘subsidi’ yang ternyata hanya kebohongan pemerintah belaka. Mendapat cerita tersebut Kami sangat merasa pedih menyaksikan kerakusan para pejabat Pemerintah Pusat dan Pejabat di Pertamina yang berkongsi dengan Mafia Minyak Mr. Mohammad Reza Chalid.

Data yang ditunjukan oleh pejabat tersebut dimana harga premium dan solar dari Russian Oil itu cuma US$425 per metrik ton atau sekira kurang dari Rp4.300 per liter. Lalu melalui Petral angka senilai US$ 425 itu di-mark up US$ 300 sehingga menjadi US$725. Oleh Pertamina bisa di-mark up lagi hingga mencapai US$950. Angka inilah yang kemudian disebut sebagai harga pasar yang mengharuskan adanya istilah ‘subsidi’ dan menarik anggarannya dari APBN.

Setiap hari, Indonesia mengimpor 350 ribu barel minyak mentah dan 400 ribu barel BBM. Bisa kita bayangkan dan hitung berapa nilai Kerugian Negara yang dibayarkan lewat “Subsidi” illegal ini. Pembelian BBM melalui Petral merupakan pemborosan anggaran, perampokan APBN dan tindakan memperkaya mafia BBM bersama kroni-kroinya.

Kami dari visi Indonesia mendesak KPK harus cepat dan tegas memburu serta menangkap para Mafia Migas di Pertamina beserta kroni-kroninya yang selama ini berpesta pora diatas penderitaan Rakyat Indonesia.

KPK harus menjadikan pemeriksaan kepada Direktur umum PT.Pertamina, Karen Agustiawan, dalam kasus suap mantan kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, sebagai pintu masuk untuk membongkar Mafia Minyak di Petral. Karen Agustiawan sangat mengenal dan sangat faham mengenai track record dari operasional Petral dan para pihak yang terkait dengan trading minyak, karena Petral berada dibawah kewenangan PT.Pertamina, perusahaan yang dipimpin Karen.
Fakta-fakta sudah tersaji, tinggal menunggu langkah KPK untuk mengeksekusi mereka yang telah terbukti merugikan ratusan bahkan triliunan rupiah. Memang bukan pekerjaan mudah, tapi KPK harus yakin bahwa kami bersama rakyat Indonesia selalu berada dibarisan terdepan menjadi perisai bagi KPK dalam membongkar Mafia Migas di Indonesia.